PENGUJIAN pH TANAH
Tanah merupakan hal penting bagi kehidupan manusia. Diatas tanah manusia mencari nafkah, diatas tanah pula membangun rumah untuk bernaung.Terutama di daerah persawahan, disana bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk menanam padi, baik secara terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.Oleh karena itu Indonesia merupakan salah satu daerah tropis yang terletak di benua asia tepatnya asia tenggara dimana daerah tropis memiliki cukup penyinaran serta curah hujan yang cukup, sehingga tanaman yang ada di daerah dapat tumbuh dengan subur.
Penelitian tanah di Indonesia masih terbatas dengan informasi yang bersifat sepotong-potong dan sebagian besar hanya berkenaan dengan masalah agronominya.Penggunaan tanah untuk padi sawah dapat menyebabkan perubahan permanen pada sifat morfologi, kimia, fisika tanah asal yang selanjutnya yang dapat menyebabkan klasifikasi tanah.
Terhambatnya pertumbuhan tanaman akibat keracunan Al dan kahat unsur hara tersebut, hambatan faktor fisik juga menjadi penyebab terhambatnya pertumbuhan tanaman pada tanah asam. Hambatan faktor fisik yang utama meliputi tekstur tanah kasar akibat erosi, kapasitas memegang air yang sangat rendah, serta adanya lapisan yang padat pada tanah sehingga sukar ditembus akar. Hambatan faktor fisik ini tidak kalah penting dengan hambatan faktor kimia dan bahkan lebih sulit penanganannya.
Alat Praktikum
1. Cangkul
2. Penggaris
3. Gelas ukur
4. Timbangan
5. Kertas Lakmus
6. Kantong plastik
Bahan
• Sampel tanah dengan Kedalaman tanah 30 cm dengan berat 100 gram
• Air aquades 300 ml
Langkah-langkah Praktikum
- Menyiapkan alat berupa cangkul, plastk, dan penggaris untuk pengambilan sampel tanah dengan kedalaman 30 cm
- Menggali tanah hingga kedalaman 30 cm
- Mengambil sampel tanah secukupya dan dimasukkan kedalam plastik
- Sampel tanah dibawa ke tempat uji pH tanah untuk ditimbang beratnya dengan ketentuan berat 100 gram dan berat kertas 0,45 gram
- Siapkan gelas ukur dan tuangkan air aquades 300 ml
- Masukkan tanah yang sudah ditimbang kedalam air aquades
- Lembutkan tanah yang masih kasar di dalam air, pastika tidak ada tanah yang masih menggumpal
- Setelah tanah halus, diamkan larutan sampai tanah mengendap/ terpisah antara larutan air dan tanah
- Setelah tanah mengendap masukkan alat ukur pH tanah dengan ketentuan alat harus tegak dan bagian pengukur tercelup semua kemudian diamkan selama detik setelah itu angkat dan kibaskan sampai tidak ada air yang menempel
- Cocokkan hasil alat ukurdengan sampel warna yang ada pada kotak ukur PH
Pembahasan
Tanah yang sudah diambil samplenya ditimbang dan dimasukkan kedalam gelas ukur yang berisi 200 mm air, kemudian menunggu selama 20 menit sampai air dan tanah mengendap, setelah itu kertas lakmus dicelupkan selama tiga detik.
Hasil PH yang didapatkan dari sample tanah sawah adalah 6, artinya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman karena unsure hara mudah larut didalam air.
Kesimpulan
Praktikum pengujian tanah yang dilakukan di Politeknik Negeri Banyuwangi di area sawah dengan tanah berwarna hitam seperti tanah lempung didapatkan PH 6, dimana tanah dengan PH 6 ini bersifat netral, umumnya unsure hara didalamnya sangat banyak dan mudah diserap oleh akar tanaman karena tanah mudah menyerap air.