Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki laut yang luasnya sekitar 5,8 juta km² dan menurut World Resources Institute tahun 1998 memilki garis pantai sepanjang 91.181 km yang di dalamnya terkandung sumber daya perikanan dan kelautan yang mempunyai potensi besar untuk dijadikan tumpuan pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam. Sedangkan pada kenyataannya saat ini Indonesia masih belum mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alamnya.
Berdasarkan laporan FAO Year Book 2009, saat ini Indonesia telah menjadi negara produsen perikanan dunia, di samping China, Peru, USA dan beberapa negara kelautan lainnya. Produksi perikanan tangkap Indonesia sampai pada tahun 2007 berada pada peringkat ke-3 dunia, dengan tingkat produksi perikanan tangkap pada periode 2003-2007 mengalami kenaikan rata-rata produksi sebesar 1,54%. Secara umum, tren perikanan tangkap dunia mulai menurun seiring dengan peningkatan kegiatan perikanan tangkap dan terbatasnya daya dukung sumber daya perikanan dunia.
Disamping itu, Indonesia juga merupakan produsen perikanan budidaya dunia. Sampai dengan tahun 2007 posisi produksi perikanan budidaya Indonesia di dunia berada pada urutan ke-4 dengan kenaikan rata-rata produksi pertahun sejak 2003 mencapai 8,79%. Secara umum, tren perikanan budidaya dunia terus mengalami kenaikan, sehingga masa depan perikanan dunia akan terfokus pada pengembangan budidaya perikanan.
Potensi lestari sumberdaya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia. Dari seluruh potensi sumberdaya ikan tersebut, jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 5,12 juta ton per tahun atau sekitar 80 persen dari potensi lestari, dan sudah dimanfaatkan sebesar 4,7 juta ton pada tahun 2004 atau 91.8% dari JTB. Sedangkan dari sisi diversivitas, dari sekitar 28.400 jenis ikan yang ada di dunia, yang ditemukan di perairan Indonesia lebih dari 25.000 jenis.
Di samping itu terdapat potensi pengembangan untuk perikanan tangkap di perairan umum seluas 54 juta ha dengan potensi produksi 0,9 juta ton/tahun, budidaya laut terdiri dari budidaya ikan (antara lain kakap, kerapu, dan gobia), budidaya moluska (kerang‐kerangan, mutiara, dan teripang), dan budidaya rumput laut,budidaya air payau (tambak) yang potensi lahan pengembangannya mencapai sekitar 913.000 ha, budidaya air tawar terdiri dari perairan umum (danau, waduk, sungai, dan rawa), kolam air tawar, dan mina padi di sawah, serta bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, industri bahan pangan.
Peluang Usaha
Hasil laut Indonesia tidak hanya tertuju pada ikan laut saja, namun juga pada hasil laut lainnya. Salah satu hasil laut yang besar adalah rumput laut, sekitar hampir 60%. Walaupun tidak memungkiri, permintaan terhadap ikan cukup besar. Dengan kandungan gizi yang tinggi seperti kandungan protein yang tinggi, asam lemak tak jenuh, Vitamin D, Vitamin B kompleks, dan mineral.
Ikan segar hasil tangkapan, merupakan peluang bisnis hasil laut yang paling banyak diminati. Terutama di pasar tradisional warga pesisir. Namun pasar tradisional ini terkadang terkesan kumuh dan kurang begitu terlihat bersih. Kemudian, beberapa ikan segar ini juga ada yang diawetkan agar bisa bertahan lebih lama dan bisa didistributorkan ke daerah lain. Terutama ke daerah yang jauh dari laut seperti daerah pegunungan. Selain dalam bentuk ikan segar, beberapa ikan ini diolah terlebih dahulu sebelum dijual belikan. Misalnya seperti abon ikan tuna, krupuk ikan atau cumi, dan sosis. Kemudian, untuk hasil rumput laut yang merupakan salah satu penghasil rumput laut terbesar di dunia, bisa diolah menjadi agar-agar ataupun Carrageenan untuk bahan pengenyal, pengemulsi, dan pengental.
Bisnis hasil laut ini juga menguntungkan dibidang transportasi. Orang yang bermodal kendaraan bisa memanfaatkan hal ini. Mereka menyiapkan kendaraan untuk distribusi hasil laut ini. Peluang bisnis ini tidak hanya berkaitan langsung dengan jual beli barangnya, tapi juga sebagai pengangkut barang dan distribusi ini. Persaingan bisnis ini juga cukup ketat karena permintaan yang cukup tinggi terhadap hasil laut Indonesia. Baik persaingan bisnis dalam negeri maupun bisnis ekspor luar negeri. Sehingga nanti lama-lama kualitas dari bisnis ini akan menjadi lebih baik dan modern sesuai dengan permintaan konsumen dan perkembangan zaman. Peluang bisnis hasil laut ini semakin hari akan semakin berkembang dan memajukan perekonomian Indonesia.
Industri perikanan dalam angka
Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan, produksi ikan Indonesia bernilai total 15,26 juta ton pada tahun 2012 dengan penangkapan ikan di alam mencapai 5,81 juta ton dan akuakultur mencapai 9,45 juta ton. Organisasi pangan dan pertanian dunia (Food and Agriculture Organization /FAO) milik PBB pada tahun 2011 memberikan peringkat ketiga untuk Indonesia dalam penangkapan ikan di darat dan di laut dan keempat dalam hasil akuakultur. Ekspor ikan meningkat dengan kuat dalam beberapa tahun terakhir dan mencapai 3,9 miliar USD pada tahun 2012 dengan kebanyakan pengiriman dengan kapal ke Amerika Serikat dan Jepang, diikuti dengan Uni Eropa. Jawa Timur sebagai daerah produksi terdepan di Indonesia bertanggung jawab untuk kira-kira sepertiga dari pengiriman dan udang mendominasi ekspor negara diikuti dengan ikan beku dan ikan segar.
Pemerintah sedang melihat peluang sektor makanan laut untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan menjamin konsumsi protein dengan mempromosikan ikan dalam makanan Indonesia. Konsumsi tahunan per kapita dari hasil perikanan berjumlah 33.8 kg pada tahun 2012 setelah meningkat tajam pada dekade sebelumnya. Jakarta telah memproklamasikan “Blue Revolution”, yaitu sebuah inisiatif yang diluncurkan pada tahun 2010 dengan tujuan mendorong penjualan ke pasar global. Sementara itu, negara-negara pengekspor besar seperti Norwegia dan Kanada berjuang untuk meningkatkan penjualan meskipun total penjualan mereka bernilai 412 juta USD pada tahun 2012. Impor Indonesia hanya sebagian kecil dari ekspornya.
Sebenarnya indonesia itu kaya akan sumber daya alam, bukan hanya lautnya yang luas tapi potensi yang terkandung di dalamnya sangatlah banyak . Jadi buat agan-agan jangan takut miskin selagi agan masih hidup di indonesia.
source: http://silma.blog.ugm.ac.id/