Tanah asal tembakau adalah Amerika. Ditemukan pertama kali oleh Colombus padatahun 1492. Mula-mula tanaman tembakau di tanaman di Eropa dan digunakan sebagai tanamanhias di Portugal, Prancis dan akhirnya Florence. Pada tahun 1558 – 1568 Jean Nicot DeVillemain membawa biji-biji tembakau ke negerinya dan kemudian ditanaman sebagai tanamanobat-obatan (Abdullah dan Soedarmanto, 1982)
Penduduk Indonesia mulai mengenal tembakau pada abad ke-17 melalui bangsa Eropa. Saat ini, Indonesia terkenal sebagai salah satu negara penghasil tembakau kualitas terbaik di dunia. Ada lebih dari 100 varietas tembakau yang tumbuh di Indonesia, di atas lebih dari 250 ribu hektar lahan yang mayoritas berlokasi Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok. Ada banyak hal yang mempengaruhi cita rasa serta kandungan nikotin di dalam daun tembakau, yaitu jenis dan ketinggian tanah tempat tumbuhan tersebut ditanam, curah hujan, cuaca, serta tradisi bercocok tanam para petani.
Pada dasarnya, tembakau Indonesia dapat dikategorikan berdasarkan proses pengeringannya, yaitu flue cured (dikeringan dengan aliran uap panas di dalam bangunan pengering atau oven) untuk tipe Virginia, air cured (diangin-anginkan) untuk tipe Burley, sun cured (dijemur dibawah sinar matahari) untuk tipe Rajangan, dark fire cured (pengasapan dengan bara api) untuk tembakau ‘asapan’, dan dark air cured (pengasapan dengan uap panas) untuk tembakau cerutu.
Pada umumnya tembakau Rajangan dapat ditemukan dalam bentuk rajangan halus (fine cut) dan rajangan kasar (broad cut). Rajangan halus biasa dikonsumsi untuk dibuat sendiri dengan cara ‘dilinting’ (roll-your-own). Sedangkan tembakau rajangan kasar dikonsumsi untuk kebutuhan pabrikan. Di Indonesia, sentra penghasil tembakau rajangan banyak dijumpai di Jawa yang meliputi Madura, Paiton, Jombang, Temanggung, Blitar, Rembang dan beberapa daerah lainnya. Selain di Jawa, tembakau rajangan juga bisa dijumpai di Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Selain dirajang, ada pula tembakau yang dikeringkan dalam bentuk dikrosok (daun utuh kering), seperti tembakau Virginia FC (flue cured), Burley AC (air cured), Krosok Kasturi SC (sun cured), dan Krosok Boyolali DFC (dark fire cured). Sebagai produk cita rasa, tembakau memerlukan tahapan proses ‘ageing’ atau pengeringan sebelum diproduksi menjadi
Proses Penanaman Tembakau
- Pada tahap pertama proses penanaman tembakau, benih disemaikan dalam persemaian yang dirancang khusus. Pada saat bersamaan, petani dengan cermat menyiapkan tanah di lahannya. Setelah dua bulan dalam persemaian, benih akan tumbuh menjadi tanaman setinggi 15-20 sentimeter dan siap dipindahkan ke ladang. Tanaman kemudian ditumbuhkan di ladang selama dua hingga tiga bulan setelahnya. Selama proses penanaman, tanaman dirawat untuk memaksimalkan hasil dan kualitasnya. Tanah dirawat secara teratur dan tanaman juga dilindungi secara cermat dari hama dan penyakit.
- Tahap selanjutnya adalah panen. Panen dapat dilakukan dengan memetik daun satu persatu untuk tembakau Virgina dan Oriental, atau dengan mencabut seluruh tanaman seperti pada jenis Burley. Proses panen harus dilakukan saat daun telah matang dan dalam kondisi prima untuk melalui tahap berikutnya, yaitu proses pengeringan.
- Setelah dipanen, tembakau Rajangan dibiarkan kering lagi selama 2 hari di tempat teduh, kemudian dirajang dengan tangan menjadi irisan tembakau yang rata-rata terdiri dari 40 potongan per inci. Irisan yang disebut tembakau rajangan atau cut-rag ini kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hingga 2 hari.
- Pengeringan memainkan peranan penting dalam menentukan kualitas daun tembakau. Berbagai metode pengeringan digunakan untuk berbagai jenis tembakau: pengeringan dengan dianginkan untuk Burley, pengeringan dengan omprong untuk Virginia, serta pengeringan di bawah sinar matahari untuk jenis oriental.
- Setelah dikeringkan, petani memilah tembakau berdasarkan kualitas dan posisi tangkai. Daun tembakau kemudian dikemas dalam bal dan siap untuk dikirim. Bal-bal tembakau dipindahkan ke pelelangan atau pusat pembelian di mana tembakau tersebut diberikan peringkat atau grading dan dibeli.
- Tembakau kemudian diproses. Untuk jenis burley dan Virginia, proses ini mencakup pemisahan daun dari batang. Tembakau dikeringkan hingga mencapai kadar kelembapan yang ideal lalu dikemas dalam peti dan dikirim ke enam pusat pabrikan di Pulau Jawa.
Sorce: Sampoerna.com