Kacang Kedelai
Kacang kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kacang kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max(L) Merril). Berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara). Kedelai yang tumbuh secara liar di Asia Tenggara meliputi sekitar 40 jenis. Penyebaran geografis dari kedelai mempengaruhi jenis tipenya. Terdapat 4 tipe kedelai yakni: tipe Mansyuria, Jepang, India, dan Cina.
Kedelai merupakan tanaman sumber protein yang murah, sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Kebutuhanterhadap kedelai semakin meningkat dari tahun ketahun sejalan dengan bertambahnya penduduk dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap makanan berprotein nabati. Kedelai merupakan tanaman legum yang kaya protein nabati, karbohidrat dan lemak. Biji kedelai juga mengandung fosfor, besi, kalsium,vitamin B dengan komposisi asam amino lengkap, sehingga potensial untuk pertumbuhan tubuh manusia (Pringgohandoko dan Padmini, 1999).
Cara Budidaya
Kacang kedelai merupakan tanaman yang dapat di tanam di sawah maupun lahan kering, dan merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Kedelai juga memiliki berbagai varietas dengan keunggulan serta jangka waktu tanam yang berbeda-beda.
Penanaman kacang kedelai dalam praktikum ini di laksanakan di Lahan praktikum di belakang Politeknik Negeri Banyuwangi, sedangkan untuk benihnya kami peroleh dari dinas pertanian yang merupakan benih kacang kedelai pilihan. Berikut merupakan proses budidaya penanaman kacang kedelai:
1. Pengolahan tanah
Pembersihan dari gulma, serta penggemburan maupun pembentukan guludan tanah menggunakan sabit dan cangkul.
2. Pemilihan biji
Menyeleksi biji-biji yang normal (tidak mengalami cacat bentuk).
3. Penanaman
Penanaman di lakukan pada lahan dengan luas 2 x 3 m, dengan jarak tanan 20 cm x10 cm dan berisi 3 biji per lubangnya.
4. Perawatan
Kacang kedelai merupakan tanaman yang tidak membutuhkan banyak air, tetapi pada saat pembenihan biji perlu adanya asupan air lebih karena hal ini dapat mempercepat proses ambibisi pada biji sehingga bii kacang kedelai cepat berkecambahan. Selain itu pada masa pertumbuhan kacang kedelai juga memerlukan asupan air yang cukup, karena pemberian air yang cukup dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang pada masa pertumbuhan membutuhkan asupan nutrisi yang cukup.
5. Gulma dan hama
Gulma pada tanaman kacang kedelai memang rentan tumbuh, kebanyakan gulma yang tumbuh dari golongan gulma teki-tekian dan gulma rumput-rumputan (Gambar 2.3.1). Hama yang bias menyerang tanman kedelai yaitu ulat dan belalang (Gambar 2.3.2), kedua hama tersebut biasanya menyerang bagian daun dan mengakibatkan daun menjadi belubang.
6. Pengendalian
Pengendalian gulma pada tanaman kacang kedelai di lakukan dengan melakukan pembasmian secara manual yaitu menggunakan tangan secara langsung dengan cara mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman kacang kedelai.
Pengendalian hama dilakukan dengan pembuatan pestisida nabati yang di pengaplikasiannya langsung di semprotkan di bagian daun tanaman kacang kedelai.
7. Pemupukan
Pemupukan tanaman kacang kedelai di lakukan dengan pemberian pupuk cair maupun pupuk padat yang di buat dari bahan-bahan organik yang di berikan langsung pada lahan tanam.
Tips
Tanaman yang kami tanam memiliki berbagai kendala seperti serangan hama,
diantaranya yaitu belalang, ulat bulu, dan kumbang. Hama belalang
menyebabkan daun menjadi rusak sehingga daun menjadi berlubang dan dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ulat bulu juga merupakan hama yang
dapat memperhambat pertumbuhan tanaman sebab ulat bulu merusak tanaman
dengan cara memakan bagian tanaman terutama daun tanaman.
Kumbang
meletakkan telurnya pada permukaan polong atau biji kacang hijau
sehingga larva yang menetas masuk kedalam biji dan memakan kotiledon
serta bagian biji lainnya.